![]() |
Bandros (photo courtesy pariwisatabandung) |
Bentuk Bandros sekilas mirip kue Pukis, karena memang kue ini dibuat dengan menggunakan cetakan yang sama. Kalau diperhatikan, kue Bandros ini sebenarnya ada dan tersebar juga di daerah lain, tapi memiliki nama yang berbeda-beda. Di Jakarta, kue ini disebut kue Pancong, sedangkan di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta dikenal dengan sebutan kue Rangi, tetapi di Bojonegoro biasa disebut kue Tratak Jaran, dan di Bali disebut Haluman atau Daluman.
Bahan kue Bandros begitu sederhana, mari kita langsung praktekkan saja. Siapkan tepung beras dan buah kelapa yang tidak terlalu tua, kupas kulitnya lalu diparut panjang, peras sedikit agar lebih kering, siapkan juga garam dan santan. Bagi tepung beras menjadi dua, satu bagian dicampur dengan garam dan santan, juga kelapa yang sudah diparut. Masak dengan api sedang, aduk hingga mengental. Angkat dan campurkan dengan tepung beras yang tersisa, maka jadilah adonan Bandros setengah jadi. Siapkan cetakan, jangan lupa diolesi dulu dengan minyak goreng atau margarin. Masukkan adonan ke dalam cetakan, perlu waktu 3 hingga 5 menit hingga Bandros matang. Jika kulit terluar Bandros sudah berubah kecoklatan, angkat.
Bandros tradisional bisa kita jumpai biasanya di sekolah-sekolah, pasar atau tempat keramaian lainnya. Beberapa penjual Bandros kekinian mulai memodifikasi Bandros yang mereka jual dengan menambahkan aneka topping seperti meses, keju, susu dan sebagainya untuk menarik minat pelanggan. Anda yang tidak punya banyak waktu membuat Bandros sendiri bisa langsung saja datang ke Jl. Cisangkuy No. 66 tepat di depan Cafe Yogurt Cisangkuy, pilih Bandros tradisional atau modifikasi, duduk dan minum yogurt sambil menikmati udara sejuk kota Bandung di bawah rindangnya pepohonan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar